Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Mei 2011

Gorila Si Pencuri Anak Bebek (Yang Baik Hati)



Gorila ini bertamu ke kandang bebek/itik berharap bisa membawa satu dari anak bebek mungil itu tanpa ada yang melihatnya.

Tapi ternyata Gorila ini adalah tipe kera yang ramah dan tampaknya bertekad untuk membujuk si bebek kecil untuk tinggal sedikit lebih lama dengannya. Gorila itu mengelus-elus anak bebek itu dalam pelukannya.

Gorila Si Pencuri Anak Bebek Yang Baik Hati dan tidak sombong

Komale nama Gorila itu, ia berumur empat tahun, memegang makhluk kecil dan medekatkannya ke wajahnya serta menciuminya sebelum si bebek kecil meronta-ronta ingin melepaskan diri dari pelukan si Gorila.

Anak bebek itu berhasil kabur dari genggaman si Gorila karena ketakutan dan kembali bergabung dengan keluarganya.

Seorang juru bicara untuk Bristol Zoo, Inggris, mengatakan, "bayi gorila selalu terpesona dengan bebek-bebek pada setiap musim semi."

Jumat, 06 Mei 2011

Bocah 5 Tahun Yang Mampu Biayai Sendiri Penyakit Kankernya



Berkat kreativitasnya, seorang bocah 5 tahun berhasil membiayai sendiri pengobatan kanker yang dideritanya. Hanya dengan menjual lukisan monster khayalannya sendiri, ia tidak perlu menggantungkan diri pada belas kasihan para donatur. Berawal pada 13 September 2010, bocah laki-laki bernama Aidan Reen ini didiagnosis mengidap acute lymphoblastic leukaemia yakni sejenis kanker ganas yang menyerang sumsum tulang belakang. Meski peluang kesembuhannya 90 persen, terapinya sangat sulit dan butuh biaya yang tidak sedikit.


Diagnosis itu langsung membuat orangtuanya, Katie dan Wiley Reed gelagapan karena keduanya hanyalah keluarga sederhana yang tinggal di Kansas City. Wiley yang berusia 31 tahun hanya bekerja sebagai teknisi onderdil pesawat terbang yang penghasilannya bisa dibilang pas-pasan. Beruntung selama ini Aidan punya hobi menggambar dan bakat itu diketahui oleh Mandi Ostein, kakak perempuan Aidan. Mandi yang berusia 26 tahun lantas berpikir untuk memanfaatkan hobi Aidan agar tidak terlalu menggantungkan diri pada belas kasihan para donatur.

Akhirnya sejak saat itu, Aidan makin produktif menggambar dan hampir semua gambar yang ia lukis adalah gambar monster. Menurut pengakuannya sendiri, Aidan yang pemberani itu memang sejak dulu menyukai sosok-sosok yang seram dan menakutkan. "Aku suka menggambar ksatria, badut-badut seram dan alien.

Aku juga suka berpakaian seperti penjahat atau zombie. Jika aku besar nanti aku mau bikin boneka dan topeng-topeng seram," ungkap Aidan seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (4/5/2011).

Awalnya Mandi memang hanya ingin mencari tambahan biaya pengobatan, namun siapa sangka hasil penjualan gambar buatan Aidan justru bisa menutup seluruh biaya pengobatan. Dari sekitar 3.000 gambar yang dijual, ia berhasil mengumpulkan US$ 30.000 atau kurang lebih Rp 257 juta.
Salah satu lukisan karya Aidan yang dijual untuk pengobatan sakit kankernya

"Kupikir kami hanya akan menjual sekitar 60 gambar, karena 60 adalah angka keberuntunganku. Tapi ternyata peminatnya sangat banyak dan kami berhasil menjual 2.460 gambar," ungkap Mandi yang juga menyebut bahwa pesanan gambar datang dari berbagai negara terutama Jepang, Italia dan Brazil. Tidak hanya menghasilkan uang, hobi Aidan menggambar monster juga disebut-sebut sangat membantu proses pengobatan. Dengan menyalurkan kreativitasnya secara positif, Aidan sukses mengalihkan perhatiannya pada kanker ganas yang sedang menggerogoti tubuhnya.

Ketika kedua orangtuanya sangat prihatin hingga sering menangisi kondisi Aidan, bocah ini malah sibuk menggambar dan kadang-kadang malah heran kenapa dirinya ditangisi. Berkat keberaniannya tersebut, proses terapi berjalan tanpa hambatan dan kini kondisi Aidan sudah jauh lebih baik.

Pelajaran Dari si Po Kung Fu Panda



Po, si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya, memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar Kung Fu. Tak disangka, dalam pemilihan Pendekar Naga, Po dinobatkan sebagai Pendekar Naga yang dinanti-nantikan kehadirannya untuk melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.


Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang beberapa hal :

1. The secret to be special is you have to believe you're special
Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri.

Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial. Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa. Seperti kata Master Oogway, You just need to believe

2. Teruslah kejar impianmu
Po, panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri?

Seperti kata Master Oogway, kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah, makanya disebut Present. Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.

3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.

Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat. Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap.

Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway (gurunya) bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya.

Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah.

Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.

4.Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri
Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain.

Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang unik.

Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-anak yang dirugikan.

5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka ke arah yang salah.

Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya.

Memberikan impian bahwa Tai Lung akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.

Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri sendiri/anak/murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu.

6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu
Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.

7. Keluarga sangatlah penting.
Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?

Sabtu, 30 April 2011

Ni Wayan Mertayani : Gadis Pemulung Yang Menjuarai Lomba Foto International



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXsRwPZcjl0ch7CEHN2BjpqWIGrDQUSWahyphenhyphenHvR8ZJkpKs9KAw6Tqw878g0S4IcFhKuyz8w5PGC9Z-JrYFp8p3CylVrwCCIIq4ibmWTbUPnRIas7CS0L3gXDUhUpB4FNTD4VszS-GtxO2I/s1600/Ni+Wayan+Mertayani.jpeg
Kisah perjalanan hidup seorang gadis pemulung asal Bali bernama Ni Wayan Mertayani (16) yang menjuarai lomba foto internasional dari Museum Anne Frank, Belanda, dibukukan.

Pande Komang Suryanita, penulis buku berjudul "Potret Terindah dari Bali" itu saat dihubungi di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, mengatakan buku itu diterbitkan Kaifa (grup Penerbit Mizan) pada awal Februari ini.

Materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu.

Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan. Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya, pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur.

Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan.

Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret.

Hasil "jepretan" Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema "Apa Harapan Terbesarmu".

Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara.

Menurut Pande Komang Suryanita, objek foto Sepi berupa ayam, merupakan representasi diri Sepi.

Bila hujan ia kehujanan begitu juga kala panas menyengat karena kondisi gubuk yang ditempatinya begitu memprihatinkan.

"Namun, cerita hidup Sepi bukan bermaksud mencari simpati dari pembaca tentang nasib kurang beruntung yang dialaminya. Justru, kisah itu kami angkat menjadi buku, dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia agar tidak pernah menyerah dalam menjalani hidup," ujar Suryanita.

Kisah hidup Sepi, lanjut Suryanita, terbukti amat inspiratif karena dalam kondisi hidup serba kekurangan, Sepi tak pernah berhenti berupaya agar roda hidupnya bergulir menjadi lebih baik.

Tak berbeda dengan kisah hidup Anne Frank, yakni seorang gadis Yahudi yang bertahun-tahun hidup dalam persembunyian untuk menyelamatkan diri dari tentara Nazi, yang menjadi tokoh idola bagi Sepi.

Dalam persembunyian, Anne menulis dalam buku harian tentang cita-cita yang ingin diraihnya kalau keadaan sudah aman.

Buku "Potret Terindah dari Bali" sekaligus ingin mengungkapkan bahwa mimpi atau cita-cita dapat menjadi kekuatan seorang anak agar dapat menjalani hidup, sesulit apapun, kata Suryanita.

"Seperti halnya yang dialami Sepi. Mimpi dan cita-citanya menjadi jurnalis, membuatnya tak pernah putus asa. Hidupnya yang sulit,bukan membuatnya tak bisa berkelit," ujar penulis yang menetap di Denpasar itu.

Sebelum Memarahi Anak, Sebaiknya Baca Ini



Sebelum Memarahi Anak, Sebaiknya Baca Ini - Marah itu tidak baik. Bahkan mungkin marah itu adalah dosa. Namun dalam mendidik anak, banyak yang mengatakan marah itu perlu. Hmmm… Apakah anda bingung? Saya tidak akan menjawab pertanyaan itu dengan teori-teori psikologi, karena saya memang tidak ahli dalam hal itu. Saya menjawab pertanyaan ini cukup dengan sebuah kisah di masa kecil saya, saat saya masih nakal-nakalnya. Pada saat saya masih duduk di bangku SD, setelah pulang sekolah, saya minta ijin kepada sopir antar jemput saya. Saya meminta ijin untuk tidak pulang bersama sopir antar jemput saya. Saya berkata kepada sopir antar jemput saya bila saya tidak pulang bersamanya, karena saya ada acara bersama teman-teman di sekolah. Karena saya mengatakan hal itu dengan sangat serius, maka dia pun percaya, dan meninggalkan saya di sekolah.

Setelah itu, saya bersama teman-teman sekolah saya segera bermain ke rumah salah seorang teman saya. Di sana saya bermain Video Game. Karena saking asyiknya bermain, saya tidak sadar kalau jarum jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Maka saya pun segera pulang dari rumah teman saya tersebut. Saya pulang menggunakan bus kota. Saat itu saya menunggu bus lama sekali, hingga pukul enam petang. Tidak seperti biasanya saya menunggu bus yang jalurnya melewati rumah saya dengan segitu lamanya.

Saya sampai di rumah hampir pukul tujuh malam. Saat saya berada tepat di depan pintu rumah, hati saya dag dig dug tidak karuan. Saya yakin, kalau Ayah dan Bunda saya pasti akan marah saat menemui saya pulang dari sekolah hingga pukul tujuh malam. Benar dugaan saya, tidak lama setelah saya mengetuk pintu rumah, saya melihat bunda membuka pintu. Ternyata beliau sudah menunggu tepat di depan pintu.

Setelah itu, Bunda langsung memarahi saya. Beliau menanyakan pada saya macam-macam dengan nada yang lumayan keras. Tidak biasanya bunda marah hingga seperti itu. Saya pun menangis pada saat saya dimarahi. Saya bisa merasakan kekhawatiran bunda saya saat menunggu saya di rumah hanya dengan kabar dari sopir bila saya ada acara di rumah teman. Saya tidak merasakan sakit di dalam hati saya meski bunda memarahi saya. Justru du lubuk hati saya yang paling dalam, ada perasaan sangat menyesal.

Tidak lama setelah bunda marah-marah, bunda langsung menyuruh saya untuk mandi dan makan malam. Walaupun bunda marah, beliau tetap bersedia memghangatkan sayur dan menyiapkan lauk pauk di meja makan. Selesai mandi, saya pun langsung makan malam. Saat itu, saya makan malam sendirian. Saat saya makan, saya tahu bila bunda sedang berada di dalam kamar. Entah apa yang beliau lakukan di sana. Saya berpikir, pasti bunda sudah menyiapkan hukuman untuk saya.

Setelah selesai makan, saya segera mencuci piring yang saya gunakan untuk makan. Mungkin karena mendengar suara saya yang sedang mencuci piring, bunda pun keluar dari kamar. Bunda pun segera merapikan meja makan yang telah saya gunakan agar terlihat rapi kembali, dan membersihkan meja dengan kain lap.

Setelah meja terlihat bersih, dan saya pun telah selesai mencuci piring, bunda mengajak saya untuk duduk bersama di ruang tengah sambil menonton TV. Pada saat itu, bunda berkata dengan lembut, meminta saya untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Bunda meminta agar saya tidak boleh bermain di rumah teman hingga larut malam, karena bunda khawatir, melihat banyak berita di TV bila banyak anak-anak diculik di TV. Bunda tidak melarang saya bermain setelah pulang sekolah, asalkan pulang sebelum jam 4 sore. Bunda juga meminta agar saya mengenalkan teman-teman sekolah saya, dan meminta nomor telepon rumah teman, tempat saya bermain, sehingga bisa tetap memonitor saya meskipun bermain di luar rumah dengan jarak yang lumayan jauh.


Saat itu, saya merasakan bila bunda saya adalah bunda yang terbaik di dunia. Saya tahu, bila di dalam kemarahannya ada kasih sayang yang besar kepada saya. Pada saat saya masih kecil, saya memang suka melakukan kenakalan yang membuat bunda saya marah. Namun setelah bunda marah, saya selalu merasakan ada kasih sayang yang besar yang membuat saya menyadari segala kesalahan saya dan membuat saya untuk tidak melakukan kesalahan dan kenakalan yang sama. Seiring dengan pertumbuhan kedewasaan saya, saya juga semakin mengerti alasan kenapa saya tidak mau “neko-neko” dan melakukan kenakalan. Bukan karena takut membuat bunda marah, namun saya takut melukai hati bunda dan mengecewakan bunda yang begitu menyayagi saya.

Cobalah sekarang anda bertanya kepada diri anda sendiri. Bila anda bertanya kepada buah hati anda,”Kenapa kamu tidak mau mendapatkan nilai jelek di sekolah?” Sudahkah buah hati anda menjawab,”Karena saya ingin selalu menyenangkan hati bunda dan tidak ingin mengecewakan bunda.” Ataukah buah hati anda cukup menjawab,”Karena saya takut bunda marah.” Janfan resah jangan kawatir, dengan mendidik sebenarnya kita pun telah dididik. Terus belajarlah untuk mendidik, agar kita pun semakin dididik.

Senin, 25 April 2011

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxSZi9_lW7S1gdGbY7czn15gztplObclP0a6paKM3S6k1J20T3fJdKv0Q__BcP999hd-xL0OJGvHLxPjisSkqPhM6YBY-OMzP_ddBzf-5WEB9FEKPQp48jehnQjTMPSW2VmAphwA_OBIrF/s1600/karno-43.jpg

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxSZi9_lW7S1gdGbY7czn15gztplObclP0a6paKM3S6k1J20T3fJdKv0Q__BcP999hd-xL0OJGvHLxPjisSkqPhM6YBY-OMzP_ddBzf-5WEB9FEKPQp48jehnQjTMPSW2VmAphwA_OBIrF/s1600/karno-43.jpg

1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .

2. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).

3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

4. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.

5. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

6. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

7. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

8. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).

9. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

10. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

11. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).

12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).

13. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

14. “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

15. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

Rabu, 20 April 2011

Hebat!! Seorang Anak 6 tahun Melindungi Adiknya dari Serbuan Anjing"


http://static.arsipberita.com/images/cached/content/2010/12/24/18/406856/sSXNR66Qv1.jpg
seorang anak berumur 6 tahun di Florida sudah mulai pulih setelah dianiaya oleh gerombolan anjing saat melindungi adiknya yg berumur 4 tahun dan anak-anak lain
pada saat itu Timo Peres dan adiknya Carlos yg berumur 4 tahun serta tetangganya sedang bermain belakang rumah mereka pada hari Kamis di Homestead, Florida, ketika itu tiba2 gerombolan anjing lari dari sebuah halaman di seberang jalan
gerombolan anjing itu menyerang, dan Timo langsung menyembunyikan adik dan tmannya di bawah truk diparkir dan menggunakan tubuhnya sebagai perisai.
"Aku ingin menyelamatkan adikku,"kata pahlawan kecil stasiun. "Kemudian ia mulai menyerang saya."
Gerombolan anjing lngsung menganiaya anak2 itu, menggigit dia di kepala dan bahu, melihat hal itu ayahnya berlari dan memukul binatang itu dengan sekop, mengejar dia pergi.
Dia dilarikan ke rumah sakit terdekat, di mana dokter harus luka pokok di kepalanya, lengan dan bahu tertutup. Dia dibebaskan pada hari Sabtu.
Para penyelamat pint berukuran mengatakan, serangan itu tidak membuatnya takut anjing.

http://4.bp.blogspot.com/-Rxd-m-sWwXQ/Ta6leFCPuRI/AAAAAAAAAIY/0lyq0902XS4/s1600/brrom7wx.jpg

Selasa, 19 April 2011

Kisah Sebuah Keluarga yang Terbuat Dari Kardus


























Senin, 18 April 2011


"Aku membeli obat pada pengobatan pertama sebesar US$ 500 dari saku sendiri. Aku melihat obat yang aku terima dari toko obat dan kemudian juga pil kecil dan berandai-andai jikalau pil-pil itu adalah permata."
"Aku membeli obat pada pengobatan pertama sebesar US$ 500 dari saku sendiri. Aku melihat obat yang aku terima dari toko obat dan kemudian juga pil kecil dan berandai-andai jikalau pil-pil itu adalah permata."


Susan Braig didiagnosa menderita kanker payudara pada tahun 2004. Dirinya mengumpulkan pil dan tablet tua dari farmasi dan menyusunnya menjadi perhiasan imitasi untuk membuat kalung berwarna-warni, liontin, anting-anting dan tiara. Dia kemudian menjual hasil kerajinan itu untuk membantu membayar utang medisnya.




Namun ide untuk membuat perhiasan dari pil tidak datang sampai tahun 2007 ketika Braig berpartisipasi dalam sebuah pameran seni medis dan acara bertema kinerja yang diselenggarakan oleh Yayasan Newtown Pasadena.

Dia memutuskan untuk membuat tiruan perhiasan Tiffany & Co untuk pameran dengan meletakkan obat yang berbeda di tempat berlian, rubi dan zamrud bersama dengan potongan-potongan lainnya.


Penonton sangat antusias dengan perhiasan yang dibuatnya, sehingga Braig banyak menrima permintaan untuk membuat perhiasan serupa, sejak saat itulah dia memulai karirnya dansekarang dia dijuluki desainer perhiasan obat.

Tujuh tahun setelah melakukan pengobatan, Braig sekarang bebas kanker, namun ia masih memiliki tagihan medis yang belum dibayar.

Perhiasan dari obat yang dia ciptakan dari pil mahalnya untuk melawan kanker yang sudah tidak terpakai dan yang disumbangkan oleh teman-temannya, membantu untuk membiayai dirinya dan melunasi hutang-hutangnya.

Menjual karya seni yang unik dari harga $15 sampai $150, dan salah satu bagian yang paling populer adalah sebuah liontin yang diletakkan pil Viagra di tengah.

Rabu, 13 April 2011


"Where The Children Sleep", karya besar dari seorang fotografer James Mollison kelahiran Inggris. Ini adalah Foto kamar tidur anak-anak di seluruh dunia dari Amerika, Meksiko, Brasil, Inggris, Italia, Israel dan Tepi Barat, Kenya, Senegal, Lesotho, Nepal, China dan India.
"Where The Children Sleep", karya besar dari seorang fotografer James Mollison kelahiran Inggris. Ini adalah Foto kamar tidur anak-anak di seluruh dunia dari Amerika, Meksiko, Brasil, Inggris, Italia, Israel dan Tepi Barat, Kenya, Senegal, Lesotho, Nepal, China dan India.


Setiap pasang foto-foto ini disertai dengan kisah masing-masing anak. Difoto lebih dari dua tahun dengan dukungan dari Save the Children (Italia), "Where The Children Sleep" adalah foto dan juga sebuah buku pendidikan yang melibatkan kehidupan anak-anak di seluruh dunia.


1. Lamine (12 tahun, Senegal)


Dia adalah seorang murid di sekolah desa "Koranic school" (sekolah al-Quran), khusus untuk anak laki-laki. Ia berbagi kamar dengan anak laki-laki lainnya. Tempat tidur merupakan dasar bagi mereka, beberapa didukung oleh batu bata untuk kaki kasurnya.

Pada jam enam setiap pagi anak-anak mulai bekerja di peternakan sekolah, di mana mereka belajar bagaimana untuk menggali, panen jagung dan membajak ladang dengan menggunakan keledai. Pada sore hari mereka mempelajari Quran. Waktu luangnya (Lamine) suka bermain sepak bola dengan teman-temannya.



2. Tzvika (9 tahun, Israel)


Tzvika, tinggal di sebuah blok apartemen di Beitar Illit, sebuah pemukiman Israel di Tepi Barat. Ini adalah sebuah daerah yang terjaga keamanannya di 36.000 haredi (Ortodoks) Yahudi. Televisi dan surat kabar dilarang dari pemukiman tersebut.

Rata-rata keluarga memiliki sembilan anak, tetapi Tzvika hanya memiliki satu saudara perempuan dan dua saudara, yang tidur satu kamar. Dia dibawa dengan mobil ke sekolah. Olahraga dilarang dari kurikulum sekolahnya.

Tzvika pergi ke perpustakaan setiap hari dan menikmati membaca kitab suci. Dia juga suka main game yang mengandung unsur agama di komputernya. Dia ingin menjadi seorang "rabbi", dan makanan favoritnya adalah schnitzel dan chip.



3. Jamie (9 tahun, New York)


Jamie tinggal bersama orang tua dan saudara kembar adik dan kakaknya di penthouse di 5th Avenue, New York. Jamie bersekolah di sebuah sekolah bergengsi dan dia merupakan murid yang baik.

Dalam waktu luangnya ia mengambil les judo dan pergi untuk berenang. Dia sangat suka pelajaran keuangan. Ketika ia besar nanti, dia ingin menjadi pengacara seperti ayahnya.



4. Indira (7 tahun, Nepal)


Indira hidup bersama saudara, orangtua dan adiknya di dekat Kathmandu di Nepal. Rumahnya hanya memiliki satu kamar, dengan satu tempat tidur dan satu kasur. Saat tidur, anak-anak berbagi kasur di lantai.

Indira telah bekerja di tambang granit lokal sejak dia berumur 3 tahun. Keluarganya sangat miskin sehingga setiap orang harus bekerja. Ada 150 anak-anak lainnya yang bekerja di pertambangan.

Indira bekerja enam jam sehari dan kemudian membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga. Dia juga menghadiri sekolah dengan harus menempuh 30 menit berjalan kaki. Makanan kesukaannya adalah mie. Dia ingin menjadi penari saat ia besar nanti.



5. Jasmine (4 tahun, Amerika Serikat)


Jasmine ('Jazzy'), tinggal di sebuah rumah besar di Kentucky, Amerika Serikat, bersama orang tuanya dan tiga bersaudara. Rumahnya adalah di pedesaan, dikelilingi oleh lahan pertanian.

Kamar tidurnya penuh dengan tajuk dan ikat pinggang yang telah dia menangkan dalam kontes kecantikan. Dia telah mengikuti lebih dari 100 kompetisi. Waktu luangnya digunakan untuk latihan. Setiap hari ia selalu berlatih di panggung dengan pelatihnya. Jazzy ingin menjadi bintang rock ketika ia besar nanti.



6. Keluarga Pendatang (Roma, Italia)


Rumah untuk anak ini dan keluarganya adalah kasur di sebuah lapangan di pinggiran kota Roma, Italia. Keluarganya berasal dari Rumania dan pindah ke Roma dengan bus, setelah mengemis uang untuk membayar tiket mereka.

Ketika mereka tiba di Roma, mereka berkemah di atas tanah pribadi, tetapi polisi mengusir mereka. Mereka tidak memiliki surat-surat identitas, sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan legal. Orangtua anak itu membersihkan kaca jendela mobil di jalanan. Tak seorangpun dari keluarganya yang pernah ke sekolah.



7. Dong (9 tahun, Cina)


Dong tinggal di propinsi Yunnan di selatan-barat Cina dengan adik, orang tua dan kakeknya. Ia berbagi kamar dengan adiknya dan orang tua. Keluarga memiliki tanah yang hanya cukup untuk menanam padi dan tebu milik sendiri.

Dong ke sekolah selama 20 menit berjalan kaki. Dia sangat menikmati dalam menulis dan bernyanyi. Paling malam, dia menghabiskan satu jam mengerjakan PR dan satu jam menonton televisi. Ketika besar, Dong ingin menjadi polisi.



8. Roathy (8 tahun, Kamboja)


Roathy tinggal di pinggiran Phnom Penh, Kamboja. Rumahnya berada di tempat pembuangan sampah besar. Kasurnya terbuat dari ban bekas. 5000 orang tinggal dan bekerja di sini.

Pada jam 6 setiap pagi, Roathy dan ratusan anak-anak lain diberi kesempatan untuk mandi di pusat amal lokal sebelum mereka mulai bekerja, mengais-ngais kaleng dan botol plastik, yang dijual ke perusahaan daur ulang.



9. Nantio (15 tahun, Kenya)


Nantio adalah anggota dari suku Rendille di Kenya utara. Dia memiliki dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Rumahnya adalah sebuah kubah tenda seperti terbuat dari kulit sapi dan plastik, dengan sedikit ruang untuk berdiri. Ada api di tengah, di ruang tidur keluarga.

Tugas Nantio mencari kambing, memotong kayu bakar dan mengambil air. Dia pergi ke sekolah desa selama beberapa tahun, namun memutuskan untuk tidak melanjutkan.

Nantio berharap seorang Moran (prajurit) akan memilih dia untuk menikah. Dia punya pacar sekarang, tetapi tidak biasa bagi seorang wanita Rendille untuk memiliki beberapa pacar sebelum menikah. Pertama, ia harus menjalani sunat, seperti kebiasaan.



10. Joey (11 tahun, Amerika Serikat)


Joey tinggal di Kentucky, Amerika Serikat, dengan orangtua dan kakak perempuan. Ia secara rutin menemani ayahnya di perburuan. Dia memiliki dua senapan dan panah dan pertama kali membunuh rusa pada usia 7 tahun.

Dia berharap untuk menggunakan panah selama musim berburu berikutnya karena ia telah merasa lelah jika menggunakan senapan. Dia mencintai kehidupan luar ruang dan berharap untuk terus berburu menjadi dewasa.

Keluarganya selalu memasak dan memakan daging dari binatang yang mereka dapatkan dari berburu. Joey tidak setuju bahwa binatang harus dibunuh hanya untuk olahraga. Ketika dia tidak pergi berburu, Joey bersekolah dan menikmati menonton televisi dengan hewan peliharaannya, seekor kadal naga berjanggut, bernama Lily.

Jumat, 08 April 2011

10 Barang Kreatif Terinspirasi Dari Rubik



Permainan puzzle kubus rubik diciptakan pada tahun 1974 oleh pematung Hungaria dan profesor arsitektur, Ernő Rubik. Awalnya, puzzle ini disebut 'Magic Cube'. Dibawah ini adalah barang - barang dibuat terinspirasi dari puzzle kubus rubik.

1. Sepatu (NIKE)
Terinspirasi oleh kubus rubik, Nike pun membuat sepatu Rubik's Cube Nike Blazer.

2. Lampu Rubik
Dibuat oleh Eric Pautz, ini merupakan salah satu variasi untuk menambah hasil buatan sebelumnya. Lampu ini bersinar dengan pola warna-warni banyak sesuai dengan warna kubus rubik.

3. Buku Kubus Rubik
Asesoris meja yang menyenangkan untuk penggemar kubus rubik.

4. Lemari Mini Rubik
Hasil rancangan Umberto Dattola (Italia)

5. Rubik Tempat Garam Dan Lada.

6. USB Flash Disk Rubik

7. Jam Kubus
Dengan layar 3 inchi. Juga menunjukkan jam, tanggal, suhu ruangan, dan ada fungsi alarm juga.

8. Tas Rubik
Terbuat dari kain berwarna cerah lengkap dengan rantai gaya.

9. Kubus keyboard Sudoku

10. Cangkir Kubus Rubik

Teenage Dream & Just the way you are - Acapella Cover - Katy Perry - Bruno Mars - Mike Tompkins